Listen "Berdoa berarti BERMISI - "
Episode Synopsis
Esensi DOA: TUGAS? Pekerjaan? Formalitas? Tanggung Jawab?
Pernahkah kita menyadari bahwa doa-doa kita itu terlalu egosentris? Tujuannya ialah untuk kepentingan diri kita sendiri? Ataukah hanya berisi tentang permohonan-permohonan pribadi kita sendiri? Atau bahkan doa dijadikan sebagai media untuk ‘memaksa’ Tuhan untuk menjawab berbagai kebutuhan kita dengan segera? Maka, tak jarang, dalam praktiknya seorang kristiani lebih sering menempatkan dirinya sebagai pusat dalam doa pribadi tersebut. Jika demikian, apakah doa kita itu sudah tepat?
Berdoa, bukan sekadar mengungkapkan permohonan pribadi. Berdoa berarti berani lepas dari diri sendiri, menjadikan Tuhan sebagai pusat, dan berkomunikasi dengan-Nya. Dengan demikian, dengan berdoa, kita membiarkan diri kita dituntun untuk melakukan segala kehendak Allah. Tinggal bersama dalam kerahiman Tuhan. Doa bukan sekadar duduk, diam mengikuti ibadat pada waktu tertentu, setelah itu selesai (doa formal). Dengan demikian, Berdoa tidak terbatas pada ruang dan waktu, berdoa dapat menjadi seluruh aktivitas kita sepanjang hari. Karena Allah senantiasa menyapa kita, maka hendaknya kita pun siap sedia menjawab sapaan Allah itu dalam doa.
Lebih dari itu, Jean Daniélou mengatakan, “Misi adalah perluasan dari Doa”. Makan dengan berdoa yang menempatkan Allah Bapa, Putera dan Roh Kudus sebagai pusat berarti kita telah mengambil bagian dalam karya misi Allah.
Pernahkah kita menyadari bahwa doa-doa kita itu terlalu egosentris? Tujuannya ialah untuk kepentingan diri kita sendiri? Ataukah hanya berisi tentang permohonan-permohonan pribadi kita sendiri? Atau bahkan doa dijadikan sebagai media untuk ‘memaksa’ Tuhan untuk menjawab berbagai kebutuhan kita dengan segera? Maka, tak jarang, dalam praktiknya seorang kristiani lebih sering menempatkan dirinya sebagai pusat dalam doa pribadi tersebut. Jika demikian, apakah doa kita itu sudah tepat?
Berdoa, bukan sekadar mengungkapkan permohonan pribadi. Berdoa berarti berani lepas dari diri sendiri, menjadikan Tuhan sebagai pusat, dan berkomunikasi dengan-Nya. Dengan demikian, dengan berdoa, kita membiarkan diri kita dituntun untuk melakukan segala kehendak Allah. Tinggal bersama dalam kerahiman Tuhan. Doa bukan sekadar duduk, diam mengikuti ibadat pada waktu tertentu, setelah itu selesai (doa formal). Dengan demikian, Berdoa tidak terbatas pada ruang dan waktu, berdoa dapat menjadi seluruh aktivitas kita sepanjang hari. Karena Allah senantiasa menyapa kita, maka hendaknya kita pun siap sedia menjawab sapaan Allah itu dalam doa.
Lebih dari itu, Jean Daniélou mengatakan, “Misi adalah perluasan dari Doa”. Makan dengan berdoa yang menempatkan Allah Bapa, Putera dan Roh Kudus sebagai pusat berarti kita telah mengambil bagian dalam karya misi Allah.
More episodes of the podcast shortCUTEchism
Kamu adalah Garam Dunia | HM Biasa V/A
05/02/2023
Tekun Berdoa | HM Biasa XXIX
16/10/2022
The Merciful God HM Biasa XXIV
13/09/2022
shortCUTEchism
21/07/2022
HM Biasa VIII | "Outward Appearance
26/02/2022
ZARZA We are Zarza, the prestigious firm behind major projects in information technology.